Tanah Bumbu – PT Borneo Indobara melaksanakan sosialisasi dan ujicoba pemanfaatan briket limbah batubara ramah lingkungan.
Ujicoba penggunaan briket batubara dilaksanakan di UMKM Center PT Borneo Indobara di Kecamatan Angsana,Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Selasa (9/7/24).
Sosialisasi dihadiri Kepala Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara TekMIRA,Yose Rizal, Perwakilan Direktorat Jendral Minerba Kementerian ESDM, Ayi Ruhiyat Sukartin,Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Selatan,Sekda Tanah Bumbu, Ambo Sakka,Chief Executive Officer (CEO) PT. Borneo Indobara,Bonifasius Huang,Chief Operating Officet (COO) PT. Borneo Indobara,R Utoro,pejabat Pemerintah Daerah dan para pelaku industri kecil dan menengah (UMKM).
PT Borneo Indobara, Chief Operating Officer, R. Utoro mengatakan, sosialisasi dan ujicoba ini untuk lebih memberikan pemahaman tentang berbagai aspek pemakaian briket, serta pemanfaatan briket limbah batubara.
Dikatakan, limbah batubara yang dihasilkan perusahaan menjadi potensi besar untuk terus dikembangkan menjadi briket sebagai salah satu sumber energi alternatif ramah lingkungan.
Utoro berharap, penggunaan briket batubara Tambara yang diproduksi ini mampu menjadi sumber energi pilihan masyarakat untuk mendukung kemandirian energi di desa ring 1 perusahaan dan sekitarnya.
“Mewujudkan kemandirian energi bagi masyarakat baik yang berada di ring 1 perusahaan pada 22 desa maupun skala yang lebih luas,”ujarnya.
Penggunaan briket batubara ini juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja lokal melalui kerjasama koperasi binaan perusahaan.
“Produksi tungku dan briket ini akan menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat yang berada di lingkar tambang maupun industrialisasi skala menengah akan lebih maju,”tandasnya.
Lebih jauh Utoro menjelaskan, sebelum memasuki tahap produksi,tungku dan briket batubara tambara ini telah melalui proses pengembangan dan penelitian selama dua tahun.
“Kedepan, kita akan terus melakukan penyempurnaan teknologi ini,”tambahnya.
Beberapa keuntungan penggunaan tungku dan briet batubara diantaranya harga lebih murah dan ramah lingkungan.
Kompor tungku briket batubara Tambara di sebut memiliki tingkat efisiensi 40 persen lebih murah dari gas elpiji.
Pembuatan tungku dan briket batubara Tambara dengan ukuran tungku 1 dan 3 kilogram ini telah mengantongi hak paten dari Kemenkumham setelah 3 tahun proses untuk mendapatkan hak paten tungku dengan sistem penyalaan (staterting) yang lebih cepat daripada tungku pada umumnya.
Utoro berharap, sosialisasi dan ujicoba tungku dan briket batubara ini akan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat sebagai komitmen perusahaan melaksanakan program pemberdayaan masyarakat.
“Harapan kami, ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Sehingga akan berdampak pula terhadap penurunan angka kemiskinan dan stunting di daerah ini,” pungkasnya.
Direktorat Jendral Minerba Kementerian ESDM,Ayi Ruhiyat Sukartin, mengatakan, sesuai Undang Undang No 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
mengamanatkan kewajiban hilirisasi batubara yang terdiri dari peningkatan mutu batubara, pembuatan briket batubara, kokas dan cairan batu bara.
Dimana dalam pelaksanaannya, produksi batu bara namun juga menghasilkan produk sampingan.
Pemerintah berharap, produksi briket batubara mampu menjadi bahan bakar alternatif, sehingga mampu menghemat devisa negara.
Produksi briket batubara yang diinisiasi PT Borneo Indobara membuka peluang inovasi lapangan pekerjaan baru dan mendukung ketahahanan energi.
“Ditjen Minerba sebagai salah satu pembina sektor pertambangan turut mendukung dan berperan dalam percepatan hilirisasi usaha pertambangan melalui kerjsama litbang, kajian teknis dan non teknis,” ucapnya.
Kerjasama PT BIB dengan Balai besar yang dilakukan sejak tahun 2022 dalam rangka mendukung hilirisasi batubara.
“Sosialisasi hari ini merupakan langkah nyata yang dilakukan PT Borneo Indobara dalam memanfaatkan limbah batubara dengan produk briket tambara,”
Sebagai salah satu pembina sektor pertambangan pihaknya mengaprisasi upaya konkrit PT BIB yang telah berperan aktf dalam hilirisasi batubara bernilai tambah.
Kedepan lanjutnya program briket batubara akan diarahkan penggunaannya kepada industri kecil dan menegah (UMKM) dan tidak lagi dikhususkan bagi konsumen rumah tangga.
“Harapan kita, ini akan bermanaat bagi masyarakat,secara khusus masyarakat sekita binaan perusahaan,” tutupnya.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu memberikan apresiasi sekaligus dukungan terhadap inovasi yang dilakukan PT Borneo Indobara melalui produk tungku dan briket limbah batubara ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tanah Bumbu, Ambo Sakka yang hadir dalam kegiatan ini menyebut, penggunaan briket batubara mampu menjadi energi alternatif yang murah dan ramah lingkungan bagi masyarakat.
Pemerintah daerah lanjut Sekda, sangat mendukung sekaligus mengapresiasi terhadap inovasi yang di lakukan oleh PT. Borneo Indobara dalam mendorong penciptaan energi ramah lingkungan.
“Pemerintah daerah mengapresi dan mendukung penggunaan briket batubara.Ini juga bisa menjadi salah satu solusi energi alternatif ditengah harga LGP yang terus berfluktuatif di tengah masyarakat,” ucapnya.
Sekda juga menegaskan pentingnya kerjasama dan inovasi guna memberikan dampak positif ke masyarakat sehingga bukan saja perusahaan yang terdampak dari kekayaan alam sekitar tetapi masyarakat juga dapat merasakan melalui produk yang inovatif.
Briket batubara tambara tersebut merupakan produk inovasi yang terbuat dari limbah batubara yang di harapkan mampu memberi manfaat kepada masyarakat sebagai energi alternatif.
Pada sosialisasi dan ujicoba tersebut digelar juga demo masak dan lomba masak menggunakan tungku dan briket Tambara warga sekitar dan UMKM dengan menghadirkan Chef Agus Sasirangan Banjarmasin.
(Alam/wtol).