TANAH BUMBU,WARTATANBU – PT Borneo Indobara (BIB) melalui program corporate social responsibility (CSR) melaksanakan edukasi stunting bagi pelajar Sekolah Menegah Atas (SMA) di Tanah Bumbu,Kalimantan Selatan.
Edukasi yang dikemas dalam bentuk seminar Kesehatan reproduksi bagi remaja tersebut dilaksanakan di SMAN 1 Sungai Loban Tanah Bumbu.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2AKB) Kabupaten Tanah Bumbu,Forum Anak Daerah (FAD) Tanah Bumbu, Rabu (13/12/23).
General Manager CSR & Empowerment PT Borneo Indobara, Dindin Makinudin melalui Bilqis Nabila selaku PMO Divisi CSR, mengatakan, kegiatan ini merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung program Pemerintah menekan jumlah kasus stunting khususnya di wilayah lingkar tambang perusahaan.
Menurutnya, PT BIB melalui program CSR bidang kesehatan diantaranya fokus pada pencegahan stunting.
“Stunting inikan banyak turunannya, mulai dari ibu hamil,bayinya sendiri sampai ke remaja. Kenapa remaja,karena salah satu penyebab stunting adalah pernikahan usia dini. Dimana remaja dianggap belum siap secara psykis maupun kesehatan reproduksi,”terangnya.
Untuk itu dalam kegiatan ini juga mengundang Forum Anak Daerah (FAD) bisa memberikan inspirasi bagi pelajar untuk menjadi pemuda yang tetap produktif, berkeeasi dan punya semangat belajar yang tinggi.
Lebih jauh Bilqis juga menyampaikan, dukungan perusahaan dalam menekan angka stunting selain edukasi, juga berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Alhamdulillah dibeberpa desa binaan sudah menunjukkan adanya penurunan kasus stunting,”tambahnya.
Melalui seminar kesehatan reproduksi ini ia berharap akan menambah pengetahuan siswa terkait kesehatan reproduksi remaja.
Sementara itu, Slamet Riyadi selaku Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Sungai Loban menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada PT BIB dan Pemerintah daerah yang telah melaksanakan kegiatan ini.
Pihak sekolah berharap dengan seminar ini akan menambah wawasan dan pengetahuan siswa terkait kesehatan reproduksi remaja.
Selain itu, akibat dan dampak negatif perkawinanan usia anak (pelajar) diantaranya berpotensi menyebabkan lahirnya anak gizi buruk (stunting).
Dalam penyampaian materi kegiatan dipaparkan terkait kesehatan reproduksi remaja ,selain itu ada pula tips menjaga alat reproduksi bagi remaja, serta bagaimana menghindari kenakalan remaja. (Al/wt).