DPRD  

DPRD Tanbu Dorong Pemkab Gali Sumber PAD Baru

BATULICIN – Wakil Ketua DPRD Tanah Bumbu, H Hasanuddin menyambut baik realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terus meningkat.

Untuk itu ia mendorong Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus meningkatkan pemasukan daerah dengan menggali sumber pendapatan Asli (PAD) yang baru.

Hal itu disampaikan Hasanuddin pada Forum Konsultasi Publik (FKP) Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025 – 2030, di Hotel Ebony Batulicin, belum lama tadi.

Menurut dia, peningkatan PAD dari tahun ke tahun tidak bisa dicapai jika hanya mengandalkan sumber PAD dari yang ada saat ini.

“Untuk itu harus ditemukan sumber-sumber PAD yang baru,”ungkapnya.

Selain perihal PAD, Hasanuddin juga menyampaikan beberapa pokok pokok pikiran DPRD Tanah Bumbu yang merupakan aspirasi masyarakat.

Yang pertama, adalah peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang akan dijalankan.

“Kepada dinas dinas terkait penghasil keuangan daerah agar melakukan langkah langkah strategis terhadap sektor sektor pendapatan daerah. Serta mendorong partisipasi masyarakat dalam meningkatkan PAD seperti pembayaran PBB dan pajak lainnya,”kata Hasanuddin.

Ia juga mengapresiasi kepada perangkat daerah terkait yang berupaya merealisasikan target PAD, sehingga saat ini sudah melampaui target yang telah ditetapkan.

Poin lainnya yang disampaikan yakni terkait peningkatan infrastruktur  jalan dan penerangan jalan umum (PJU).

“Kita mengapresiasi bapak bupati yang telah mengambil langkah cepat terkait penerangan jalan umum di Kecamatan Karang Bintang,”imbuhnya.

Selanjutnya, ia menyampaikan bidang pertanian yakni peningkatan saluran irigasi dalam rangka mendukung salah satu program pertanina yakni swasembada  pangan nasional.

Selanjutnya, pelayanan dan fasilitas  kesehatan disegala jenjang kesehatan masyarakat untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.

Hal pokok lainnya adalah perhatian pemerintah daerah khusus penanganan stunting. Menurut Hasanuddin persoalan stunting merupakan persoalan serius karena dinilai berpotensi mengganggu mutu Sumber Daya Manusia (SDM), gangguan kesehatan bahkan kematian.

“Dengan memberikan perhatian utama pada 1000 hari pertama kelahiran anak,”tandasnya.

(Alam/wtol).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *